Tuesday 23 February 2016

Tahukah Kamu Bahaya Membuat Tato...?



Tato adalah sebuah karya seni menghias bagian tubuh dengan gambar-gambar tertentu untuk membuat bagian tubuh tersebut tampak indah. Di beberapa daerah di dunia, seperti di Hawai, India atau bahkan di Kalimantan, tato digunakan sebagai lambang atau penanda kedewasaan seseorang, terutama bagi kaum pria di daerah tersebut. Bahkan, di kalangan selebriti, tato adalah sebuah trend, karena saat ini banyak
sekali selebriti ber-tato. Mereka menganggap membuat tato adalah sesuatu yang “keren”, jadi enjoy aja mereka bikin tato di tangan, di kaki, di dada, dan di bagian tubuh yang lain. Padahal, membuat tato banyak sekali bahayanya bagi kesehatan.
Bahaya tato bagi kesehatan sudah sering dibahas di berbagai tulisan. Misalnya, tato bisa menimbulkan alergi bagi mereka yang tidak cocok dengan tinta yang digunakan. Juga bisa tertular infeksi hepatitis C apabila jarum yang dipakai tidak steril.
Tapi ironisnya tulisan seputar bahaya dan akibat tato itu tidak digubris sama sekali. Karena kalah dengan trend yang sudah merajalela dikalangan anak muda yang ingin membuat tato di berbagai kota. Seolah-olah dampak negative dari membuat tato yang berakibat buruk bagi kesehatan  dianggap sesuatu yang sepele.
Sekedar mengingatkan kembali, berikut ini adalah bahaya membuat tato bagi kesehatan yang sering terlupakan seperti dilansir oleh Livescience pada 04/10/2015 dan dikutip detikhealth, yaitu:

1. Infeksi
Proses pembuatan tato ada yang dilakukan dengan hati-hati dan steril tapi ada juga yang dilakukan dengan tidak steril. Proses pembuatan tato yang tidak steril ini sangat beresiko terhadap infeksi HIV (human imunodeficiency virus) dan hepatitis C. Infeksi hepatitis C bisa menimbulkan sirosis atau pengerasan hati dan berlanjut jadi kanker.
Dilaporkan salah satu akibat tato terjadi di New York tahun 2012 yaitu infeksi mikroba Mycobacterium chelonae. Penyebab infeksi ini adalah digunakannya tinta tato warna abu-abu yang terkontaminasi. Infeksi ini disebutkan sangat jarang terjadi. Namun, jika tato mengalami bengkak, kemerahan atau radang segera hubungi dokter terdekat.

2. Alergi
Saat pertama kali membuat tato boleh jadi tidak timbul reaksi alergi. Tapi itu bukan berarti yang bersangkutan sepenuhnya aman, karena bisa saja reaksi alergi muncul pada tattoo berikutnya. Alergi karena tato memang sangat mungkin baru muncul pada tato kedua, ketiga dan seterusnya. Atau dari tato yang sama tapi baru muncul beberapa bulan kemudian.

3. Kulit terbakar sinar matahari
Beberapa jenis tinta tato mengandung cadmium. Kandungan cadmium dapat meningkatkan resiko kulit terbakar karena paparan sinar matahari. Dan yang paling banyak dilaporkan menimbulkan reaksi kulit terpapar sinar matahari adalah tinta warna kuning, hitam, merah dan biru.
Alergi karena tato biasanya bisa diatasi dengan injeksi steroid. Tapi ada juga kasus dimana kulit di area yang terkena alergi tato harus diangkat dengan operasi.

4. Gejala penyakit jadi tersamarkan
Ini termasuk bahaya tato yang mesti diwaspadai para penggemar rajah. Sebagaimana diketahui sebagian kanker kulit seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma sering bisa dideteksi dari berubahnya tekstur permukaan kulit. Nah, pembuatan tato kerap kali menyamarkan perubahan tekstur di permukaan kulit tersebut.
Sebuah laporan menyatakan, bahwa tahun 2013 kanker melanoma pada seorang pria terdeteksi ketika pria tersebut menghapus tato dengan laser. Padahal sebelumnya tidak ada yang menyadari gejala kanker itu karena tersamarkan oleh tato warna hitam.

5. Reaksi ion listrik
Berdasarkan satu laporan di 2011, seorang pemain sepakbola professional menderita luka bakar saat melakukan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging). Luka bakar tersebut ditemukan pada tato warna hitam yang ada di tubuhnya.
Laporan itu juga menyatakan bahwa, luka bakar tersebut akibat arus listrik yang dihasilkan oleh tinta tato yang mengandung besi oksida. Selain warna hitam, tinta tato warna merah juga dilaporkan banyak mengandung besi. Pemilik tato warna hitam dan merah dianjurkan untuk berhati-hati.
Dari beberapa uraian dampak negative  membuat tato diatas, kita dapat menyimpulkan kerugian dari pembuatannya.
Kerugian Memiliki Tato Permanen:
1.      Rasa sakit yang harus dirasakan oleh seseorang saat membuat tato karena pembuatannya menggunakan jarum berisi tinta sesuai warna yang diinginkan.
2.      Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tato.
3.      Bersifat permanen sehingga tidak bisa dihilangkan dengan mudah, jika ingin menghapusnya tidak selalu berhasil 100 persen dan harganya pun sangat mahal.
4.      Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut.
5.      Mode dan tren selalu berubah-ubah, bisa saja saat ini gambar tersebut sedang tren tapi bisa menjadi hal yang kuno beberapa tahun ke depan.
6.      Mungkin tato akan terlihat menarik saat masih berusia 20 tahun-an, tapi akan menjadi hal yang aneh setelah berusia di atas 50 tahun-an.
7.      Ada risiko infeksi dari setiap pembuatan tato, seperti dari jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.

Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa 'lukisan' tersebut akan menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya.

Beberapa teknik menghilangkan tato akhirnya dilakukan seperti dermabrasi (menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas), mengiris kulit, Cryotherapy (menghilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku), krim anti-tato, laser.
Pertanyannya, masih adakah alasan untuk menganggap tato sebagai hal yang keren ? Atau masih adakah manfaat dari membuat tato? Kalau bahayanya banyak…..!
Semoga bermanfaat dan terima kasih… :-)

1 comments:

Dany Rosepta said...

Artikel yang bagus untuk jadi pelajaran...
Banyak Bahaya kafein yang harus diperhatikan untuk kesehatan, kafein yang terkadung dalam kopi berarrti meningkatkan Bahaya kopi secara tidak langsung? bagaimana dengan orang yang merokok, tentu ini menjadi lebih berbahaya?
Bahaya Merokok karena kandungan rokok yang dari bahan bahan berbehaya ini semakin meningkat, karena pada umumnya seorang perokok merupakan orang yang senang mengkonsumsi kafein?.
Terima Kasih

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes